Roadmap Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Roadmap Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tahun 2021-2026
PENDAHULUAN
Pembangunan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) melalui kegiatan penelitian diharapkan dapat menjadi landasan
untuk kemajuan peradaban dan kesejahteraan masyarakat dengan merespons
perubahan global dan tatanan baru kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Oleh karena itu, kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat
ditujukan untuk penguatan Sistem Inovasi Nasional (SIN). Di sisi lain, inovasi
akan diperoleh hanya dengan proses pembelajaran/penelitian yang berkelanjutan. Untuk
menjawab kebutuhan tersebut maka Universitas Medika Suherman telah merumuskan
topik “Peningkatan
peran institusi dalam optimalisasi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesesuaiannya dengan kebutuhan masyarakat dunia
usaha, industry melalui penerapan
IDE Unggul”. Tahun 2011, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menghimbau agar setiap perguruan
tinggi membuat dan mengimplementasikan “Sistem Penjaminan Mutu
Penelitian Perguruan Tinggi (SPMPPT)” untuk mendapatkan mutu penelitian yang makin
berkualitas dan outcome yang terukur serta lebih bermanfaat bagi
peningkatan kehidupan masyarakat secara luas.
Merespon kebijakan
Dikti, Universitas Medika Suherman telah berupaya menyusun roadmap penelitian
yang jelas, terarah, dan terukur, yang dituangkan dalam Rencana Induk
Penelitian (RIP) untuk jangka waktu lima tahun. RIP tersebut adalah dokumen
formal yang berisi visi, strategi pencapaian dan tema penelitian unggulan
institusi, termasuk topik-topik riset yang harus diacu oleh seluruh peneliti di
Universitas Medika Suherman. Dalam penyusunan RIP, Institut Medika Drg.
Suherman telah memperhatikan berbagai aspek strategis, antara lain: Visi dan
Misi UMS, Capaian Penelitian dan Publikasi, Sumber Daya Penelitian (dosen, sarana
dan prasarana, dan unit pengelola penelitian), dan potensi penelitian yang
kapasitasnya dapat dikembangkan.
PETA
JALAN (ROADMAP)
Peta Jalan Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Universitas Medika Suherman. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan
menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi,
data, dan
keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang pengetahuan
dan teknologi. UMS memiliki tekad dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi. Usaha
dalam rangka
pencapaian kualitas dan keunggulan penelitian serta menciptakan budaya meneliti di
lingkungan UMS disusun dalam Peta jalan. Peta jalan disusun
berdasarkan isu-isu terkini dan Visi Misi Institusi.
Isu-isu terkini yang
bekembang dalam lingkup wilayah, Nasional maupun Internasional yang dijadikan sebagai dasar
pertimbangan arah penelitian Dosen UMS:
Tingkat
Global/Internasional
1. SDGS
Sustainable Development Goals (SDG’s) / Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(TPB) tahun 2030 merupakan data acuan internasional dan komitmen global
dan nasional yang berupa rencana aksi global yang memiliki 17 tujuan yang telah
disepakati oleh para pemimpin dunia termasuk Indonesia yaitu : (1) Tanpa Kemiskinan;
(2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4)Pendidikan
Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi
Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan
Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya
Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi
yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14)
Ekosistem Laut; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan
Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Tujuan
1, 3, 4, 5, 8, 9, 12 dan 17 menjadi Isu yang menjadi Prioritas dalam
pengembangan Lembaga dan arah penyusunan Visi UMS.
2. WHO
a. (Global Health Risk)
penyakit SARS, ZICA,
Ebola, penggunaan antibiotik yang digunakan bukan untuk medis dan faktor
lainnya, penyalahgunaan obat dan narkotika
b. HIV 0.26 per 1000 uninfected (2016), Malaria 216 juta
kasus (2016), TB 140 per 100.000 (2016)
c. Stunting 22% (2017), 303.000 kematian maternal secara global (2015), child
mortality under-five 41/1000 (2016)
d. 41 juta kematian akibat Non communicable diseases (penyakit
kardiovaskular (44%), kanker (22%), penyakit pernapasan kronis (9%) dan
diabetes (4%) tahun 2016.
3. ILO
Pertumbuhan
pesat sektor jasa mencapai 7% per tahun dan
keterlibatan pekerja sektor jasa sebesar 46,7 % dari total pekerja. Pada 2017
angka pengangguran terus menurun hingga 5,3 persen dari 11,2 persen pada tahun 2015.
Pemanfaatan Teknologi merupakan katalis untuk mempercepat gelombang baru transformasi
struktural yang dibutuhkan Indonesia. Dengan pasar tunggal ASEAN, ada kebutuhan
mendesak untuk memastikan investasi bidang Pendidikan ( 20% anggaran) supaya
sesuai dengan hasil keluarannya. Pendidikan dan pembelajaran tidak boleh terbatas
hanya pada lembaga akademik, namun harus menjadi bagian yang menyatu dengan tempat
kerja, sehingga perlu ada link and match antara dunia Pendidikan dengan DUDI
(Dunia Usaha dan Dunia Industri). Selain itu Menurut ILO, setiap
tahun ada lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat kerja dan lebih dari 160
juta pekerja menjadi sakit karena bahaya di tempat kerja. Terlebih lagi, 1,2
juta pekerja meninggal akibat kecelakaan dan sakit di tempat kerja. Angka menunjukkan,
biaya manusia dan sosial dari produksi terlalu tinggi. OHSAS 18001:2007 ataupun
SMK3 PP 50/2012 adalah melakukan pengukuran kinerja K3. Di Asia dan Pasifik,
jumlah orang lanjut usia bertambah dengan cepat, dari 410 juta pada
2007 menjadi 733 juta pada 2025, dan diharapkan menjadi 1,3 milyar pada 2050. Penuaan
juga akan semakin membesar 50 tahun ke depan dan populasi berusia di atas 60
tahun di Asia akan meningkat hampir tiga kali lipat dari 9 persen pada 2000
menjadi sekitar 24 persen pada 2050. Pada 2020, jumlah orang lanjut usia di
Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 28,8 juta (11 persen dari keseluruhan
penduduk).
5. Tingkat Nasional
RPJMN
Sesuai arahan RPJPN
2005-2025, sasaran pembangunan jangka menengah 2020-2024 adalah
mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui
percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya
struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai
wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya
saing. Pada saat itu, pendapatan per kapita Indonesia diperkirakan sudah masuk
ke dalam kelompok negara- negara berpenghasilan menengah atas (upper-middle income countries) yang
memiliki infrastruktur, kualitas sumber daya manusia,
layanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik. UMS Fokus pada
agenda tujuan 1, 3, 4 dari 7 Agenda Pembangunan meliputi : memperkuat
Ketahanan Ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan,
meningkatkan Sumberdaya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing dan revolusi
mental dan pembangunan kebudayaan. 5
isu yang diangkat dalam RPJMN Bidang kesehatan (2020-2024) terdiri dari :
Peningkatan kesehatan ibu, anak dan KB, dan Kesehatan reproduksi,
percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat, peningkatan pengendalian penyakit,
penguatan Sistem Kesehatan, Pengawasan Obat dan Makanan.
6. Tingkat Wilayah
Jawa Barat masih menjadi
salah satu provinsi teratas sebagai penyumbang angka kematian ibu dan
bayi di Indonesia. Dinas Kesehatan Jawa Barat tahun 2020 melaporkan
bahwa jumlah kasus kematian Ibu melahirkan karena kehamilan, persalinan, dan
nifas meningkat dari 684 kasus di tahun 2019 menjadi 745 kasus di tahun 2020.
Kematian pada bayi baru lahir sedikit menurun namun masih tinggi dari 2851
kasus di tahun 2019 menjadi 2760 kasus di tahun 2020. Dinas Kesehatan
Kabupaten Bekasi pada tahun 2018 menyampaikan Angka Kematian Ibu mencapai 28
orang dan Angka Kematian Bayi sebanyak 41 orang serta terdapat 3,1% balita
berstatus gizi kurang dan 0,2% berstatus gizi buruk. UMS dengan memiliki bidang keilmuan, dengan 14 program studi, tema “Peningkatan peran institusi dalam optimalisasi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesesuaiannya dengan kebutuhan
masyarakat dunia usaha, industry melalui penerapan IDE Unggul”. sejalan
dengan visi UMS Menjadi institusi yang berintegritas, enterpreneur dan
unggul dalam Bidang Kesehatan di Asia Tenggara tahun 2040, hal tersebut telah ditetapkan dengan SK
Rektor No. 0001/B.2/SK/UMS-Rektor/V/2021 periode 2021 sampai
dengan 2026.
Kegiatan Penelitian UMS difokuskan pada topik/kajian sesuai visi, misi,
Statuta dan renstra Universitas Medika Suherman serta kebijakan
pemerintah tanpa meninggalkan keahlian spesifik peneliti. Sesuai Visi UMS
Menjadi institusi yang menghasilkan tenaga kesehatan professional, berbudi
luhur, mempunyai integritas tinggi dan berjiwa enterpreuner yang unggul di Asia
Tenggara. Maka arah penelitian UMS di tujukan pada menghasilkan tenaga
kesehatan professional unggul yang memiliki sifat integritas, dedikasi, entreupreneur
dan ungggl atau jika di singkat menjadi BerIDE-Unggul. Peningkatan
peran institusi dalam optimalisasi pengembangan keilmuan dan teknologi dicapai
dengan 5 tahapan rencana strategis.
Tahapan Rencana Stategis dapat diidentifikasi sebagai berikut: